Bila matahari pagi ini menghangati diri,
Aku sedang berusaha menuju dirimu.
Selayak menapaki jejak kali ketiga untuk bersua.
Aku masih ingin mengikat diri pada keyakinan,
Untuk berbaik diri!
Bila harapan yang masih berlari!
Aku masih harus berkaca pada kenyataan!
Semaian larva yang kutitip harapan,
Masih saja berkubang lumpur.
Di ketika aku mesti menagakkan dada!
Datanglah dirimu dengan kenyataan yang kuharap.
Biarlah alam menunjukkan keberpihakkan padaku.
Terima kasih atas dukungan inovasi dan cinta.
to: my goramy
dinihari menjelang,
perlahan,
hujan menembus pekatnya dingin,
melebarkan fluktuasi kehangatan dirimu.
Jauh langkahmu melewatinya,
takdir yg bicara dua jam berlalu,
menutup insangmu yg rindu atmosfir,
menghentikan embun di ujung rerumputan.
Berkacalah pada kesabaran,
melayang,
menjauhkan rengkuh yg mengkerut,
diatas goresan durimu.
Pada harapan diri yg tertahan,
semesti ini berbicara padamu,
tentang kenyataan yg bersua,
ya,
aku harus ada.